3.3.09

Kesempurnaan ASI

Sebagai cairan ajaib ciptaan Tuhan, Air Susu Ibu (ASI) mengandung seluruh zat yang berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, serta melindunginya dari serangan penyakit.

Seorang bayi yang baru lahir masih berada dalam proses pertumbuhan dan belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. Oleh karena itu, zat kekebalan tubuhnya (antibodi) hanya dapat diperoleh dari makanan yang ia konsumsi, dan proses menyusui memungkinkan bayi untuk mendapat antibodi ibu, yang secara langsung turut masuk ke dalam tubuhnya.

ASI dihasilkan dari suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang dihasilkan oleh kelenjar payudara melalui proses laktasi. Keseimbangan zat-zat gizi dalam ASI berada pada tingkat terbaik bagi tubuh bayi, karena sifat lain dari ASI adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri menguntungkan yang disebut flora normal dalam tubuh bayi. Sementara pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang dapat mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.

Selain mengandung zat-zat makanan, ASI juga mengandung enzim penyerap. Bila dibandingkan dengan susu sapi yang tidak diberi enzim, penyerapan susu sapi tergantung pada enzim yang ada di usus bayi. Dengan kata lain, karena ASI sudah mengandung enzim, sistem pencernaan bayi tidak perlu lagi menggunakan enzim dalam usus, sehingga ASI merupakan asupan yang mudah diserap dan dicerna, serta sangat ramah bagi usus bayi.

Karena ASI merupakan makanan yang mudah dicerna dan diserap, bayi mengeluarkan sedikit energi untuk mencerna makanan, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk pertumbuhan dan perkembangan organ lainnya.

Beberapa fakta tentang manfaat dan keajaiban ASI, yaitu:

  • ASI bebas penyakit, kecuali bila payudara terkena radang
  • ASI dikonsumsi secara segar, sehingga semua zat yang terkandung di dalamnya tetap memiliki kuaitas yang baik
  • ASI mengandung semua zat yang dibutuhkan bayi dalam perbandingan yang tepat sehingga mudah dicerna dan diserap oleh usus
  • ASI mengandung semua zat penambah antibodi terhadap serangan penyakit
  • Tidak ada zat dalam ASI yang memberikan dampak negatif pada bayi, walaupun diberikan sebanyak apapun
  • Dengan memahami proses produksi ASI dalam tubuh ibu, ASI dapat diperoleh kapan saja dan tanpa mengeluarkan biaya
  • Suhu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi, tidak perlu dipanaskan lagi
  • ASI, yang selalu siap setiap saat dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai, memainkan peran utama dalam perkembangan otak, karena gula dan lemak yang dikandungnya
  • Unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya juga berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi
  • Proses menyusui dapat menguatkan ikatan antara ibu dan bayi
  • Proses menyusui dapat membantu alat-alat kandungan ibu kembali pada kondisi sebelum melahirkan
  • Menyusui mengurangi ibu dari serangan kanker payudara
  • Menyusui dapat membantu menjarangkan kehamilan pada ibu.
  • Bila bayi mengalami sakit, misalnya ketika disuntik, hal terbaik adalah memberinya ASI. Secara alami ASI memiliki efek mengurangi rasa sakit karena terasa manis dan mengandung banyak bahan kimia yang dapat menjadi penahan rasa sakit alami
  • ASI berpengaruh pada sifat bayi yang lebih tenang, karena ketika sedang menyusu, bayi yang dekat dengan ibunya akan merasa lebih nyaman dan aman. Perasaan ini akhirnya berpengaruh pada psikologi dan sifatnya kelak.

Fakta tentang keajaiban ASI tidak berhenti sampai di sini. Perannya yang penting terhadap kesehatan bayi selalu berubah seiring dengan fase kehidupan bayi. Selain itu, kandungan ASI juga dapat berubah guna memenuhi kebutuhan khusus bayi di setiap fase kehidupannya.


Bila dibandingkan dengan susu sapi, keunggulan ASI diantaranya:

  • Kadar ASI bisa berubah sesuai dengan fase pertumbuhan, perkembangan, usia, dan kebutuhan bayi.
  • Jumlah kalori dan zat gizi berubah berdasarkan keadaan bayi saat lahir, apakah ia lahir prematur ataukah tepat waktu. Bila bayi lahir prematur, kadar lemak dan protein ASI lebih tinggi daripada kebutuhan bayi umumnya, karena bayi prematur membutuhkan kalori lebih banyak.

Kedua keunggulan tersebut sangat tidak bisa ditemui pada susu sapi. Lagipula bakteri pada susu sapi, dapat tumbuh bila susu disimpan pada suhu kamar selama enam jam. Namun, tidak ada bakteri yang muncul dalam ASI yang disimpan dalam suhu dan jangka waktu yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar